Sabtu, 20 Agustus 2011

RUANG BATIN

Untuk mendengarkan suara hati / kasih, kita perlu mengarahkan budi  dan hati kita kepada suara itu dengan seluruh perhatian kita.
Bagaimana caranya?
Cara yang amat baik ialah menggunakan doa sederhana, satu kalimat atau satu kata dan pelan-pelan mengulang-ulangnya. Kita dapat menggunakan Doa Tuhan, Doa Nabi, Nama Nabi, atau kata apapun yang mengingatkan kita akan kasih Tuhan Allah sendiri dan menempatkan suara itu ditengah-tengah ruang batin kita, seperti menempatkan sebuah lampu atau lilin ditengah-tengah ruang yang gelap.
 Jelas kita akan terganggu oleh pikiran kita yang macam-macam, entah masa lampau yang menyakitkan, melelahkan, maupun masa depan yang penuh dengan kekhawatiran dan kegelisahan.
Akan terbayang dalam diri kita diskusi dengan teman maupun lawan . Kita akan mempersiapakan apa yang akan kita lakukan esok. Namun demikian selama kita dapat mempertahankan dan menjaga lilin atau lampu di tengah-tengah ruangan batin kita tetap menyala. kita dapat mengarahkan diri pada nyala itu dan melihat dengan jelas DIA yang hadir dan menawarkan apa yang paling dirindukan oleh hati kita.
  Pengalaman ini tidak selalu memuaskan. Sering kali kita berada dalam keadaan yang begitu gelisah dan tidak mampu sampai pada ketenangan batin. Kita ingin sibuk lagi..Dengan demikian kita telah menghindarkan diri untuk berhadapan dengan keadaan budi dan hati kita yang sedang kacau balau. Meskipun demikian, kalau kita disiplin dan setia terus-menerus melakukan seperti hal di atas, sedikit demi sedikit kita akan melihat- dengan cahaya lilin atau lampu doa kita-bahwa ada ruang di dalam diri kita. Di situ Allah tinggal dan mengundang kita untuk tinggal bersama dengan DIA. Sekali kita masuk kedalam ruang batin yang suci ini-tempat yang lebih indah dan berharga daripada tempat manapun juga-Kita akan rindu untuk tinggal di sana dan hidup rohani kita dipuaskan.